Posts Tagged ‘iseng-iseng’

Katanya Sayang?


Hai kawands jumpa lagi sama QK 🙂 dan lagi lagi kali ini QK mau sedikit curhat dan sedikit berbagi cerita dengan kalian Jadi, kali ini apalagi yang jadi bahan omelan QK di sini? hmmm 🙄

Begini kawands, beberapa hari yang lalu ketika QK lagi curhat-curhatan sama temennya QK dia cerita. Dia bilang “QK, kata keluargaku mereka sayang denganku. Dan mereka juga sering bilang kalau aku lebih penurut daripada kakakku. Kakakku itu menyebalkan, dan gak jarang bikin mereka jengkel. Tapi kenapa yaa.. koq semua yang diminta sama kakakku selalu dikasih. Semuanya kakakku yang nomor satu, sedangkan aku terkadang merasa di nomor sekian-kan. Kalau boleh aku bandingkan, aku selalu patuh sama mereka sedangkan kakakku lebih sering menentang. Saat aku gak boleh melakukan ini dan itu yang aku ingin, kakakku boleh. Ketika aku ingin mendapatkan sesuatu aku harus menunggu lama, tapi kakakku selalu dapat apa yang dia mau. Aku sering disuruh ini dan itu untuk hal-hal yang sepele, aku pikir wajar kalau aku yang disuruh karena aku lebih muda. Tapi ketika aku sedang letih dan mereka tetap suruh-suruh aku, sedangkan saat itu kakakku keadaannya lebih santai daripada aku. aku jadi heran QK.

Mereka sering juga ngomel-ngomel ke aku, tentang kakakku yang nggak nurut dan sebagainya. Kata mereka biasanya, “sudah, kelamaan kalau kakakmu. Kamu saja yang berangkat. Kamu saja yang kerjakan. Kita itu senang kalau nyuruh kamu, nggak seperti kakakmu.” Selalu begitu jawabnya. Bukankah mereka bilang mereka sayang aku QK? tapi kenapa rasanya aku malah jadi lebih sengsara? sedangkan kakakku sepertinya hidupnya lebih menyenangkan dan mudah?”

Tadinya QK jawab, ya kamu sabar aja. Mungkin memang mereka lebih senang kalau kamu yang mengerjakan. Mereka lebih percaya kalau kamu yang lakukan apa yang mereka mau. Yaa seperti yang kamu bilang, mungkin kakakmu terlalu lamban :green: 😆 atau mungkin juga memang mereka tuh sayang banget sama kamu, jadi yang ada dalam ingatan mereka cuma kamu kamu dan kamu 😆 makanya mereka seneng banget tuch nyuruh-nyuruh kamu, habisnya yang mereka ingat cuma kamu qkqkqkq 😆 jawabku sambil bercandaberusaha menghibur dia.

Tapi setelah itu QK juga berpikir sich kenapa koq bisa begitu ya? 🙄 Sampai akhirnya QK menyadari sesuatu 💡

1. Allah tidak akan memberikan ujian melebihi kemampuan hambaNya

Jadi  QK yakin seberat apapun yang dialami dan dirasakan sama teman QK itu, pasti itu adalah yang terbaik untuknya.

2. Allah memberikan ujian itu kan bermacam-macam bentuknya, misalnya ada yang di uji dengan kekayaannya dan ada juga yang di uji dengan kemiskinannya. Cantik, Jelek, pintar, Cacat, kaya, miskin  semua itu juga bentuk ujiannya bukan? tapi kan bukan berarti Allah hanya peduli pada yang cantik sedangkan yang jelek ditelantarkan. atau Allah hanya peduli pada yang kaya tapi yang miskin di abaikan. Pada seorang ustadz, ada campur tangan Allah dalam hidupnya. Sama juga pada seorang perampok, ada campur tangan Allah dalam tiap hari yang dilaluinya.

Sama seperti temen QK yang walaupun katanya kakaknya nggak nurut dan temen QK lebih baik dari kakaknya, tapi keluarganya sebenarnya pasti tetap menaruh peduli pada mereka berdua

3. Cara menguji Allah pada tiap hambaNya itu berbeda. Ada orang yang di uji dengan selalu di berikan kesengsaraan dalam hidupnya. Sudah kerja mati-matian tapi jangankan untuk hidup mewah, untuk makan sehari- hari aja masih susah. Ada juga orang yang di uji dengan segala kenikmatan yang dia punya. Hidupnya santai, setiap hari kerjanya cuma foya-foya tapi sepertinya keberuntungan selalu berpihak padanya. Kelihatannya memang mungkin hidup yang penuh nikmat itu lebih indah, dan lebih berkah. Tapi siapa yang tahu bahwa sebenarnya di mata Allah  yang di uji dengan kesengsaraanlah yang lebih mulia di sisiNya. Ehm kalau istilah jawa mungkin “di gunggung, di lulu”

Sama seperti teman QK yang sepertinya dia lebih sengsara, padahal mungkin sebenarnya keluarganya memang lebih memperhatikan dia. Lebih sayang sama dia, jadi keluarganya nggak ingin dia salah langkah. Itu sebabnya dia dilarang ini dan itu, karena keluarganya nggak mau dia sampai melakukan suatu hal yang salah. Sedangkan dengan kakaknya, keluarganya memang seolah membiarkan setiap apa yang dilakukan, Tapi sebenernya mereka nggak terlalu ambil peduli dengan kehidupannya. Asalkan sang kakak nggak salah-salah amat ya udah biarin aja.

Begitu kali yaaaaaaaa………. 😛  😎

Gak Mau Kalah Sama Ntiz ;)


Jumpa lagi dengan QK kawan 😉 Kali ini sudah bukan tentang figuran lagi koq topiknya 😛 Okey, setelah kemarin QK posting pusisi dari si Ntiz kali ini yang QK posting coretan yang QK bikin sendiri. Maaf – maaf ya kawan kalo kalian pada bosan sama postingannya QK.. pusisi koq terus!!

Tapi di sini QK cuma pengen mengabadikan hasil coretannya QK aja. Lagipula juga ini pusisi sudah lama bener bikinnya bertahun-tahun yang lalu  :mrgreen:

Let’s Cekidrot dah 😉

Baca Lanjutannya…

Pentingnya Figuran Dalam Cerita Kita


Ilustrasi I :

Tanti terdiam di salah satu sudut angkot yang ditumpanginya. Wajahnya di tekuk, mukanya masam… asli cemberut gara-gara bosan dan merasa terganggu dengan ocehan 2 orang ibu yang berada di sebelahnya.

Dlam pikiran Tanti
: deuch, nie ibu-ibu pada ngerumpi’in apa’an sich… semoga cuma sekali aja ketemu ibu-ibu cerewet seperti ini.

Dan setelah kedua ibu-ibu itu turun dari angkot, mereka pun tetap melanjutkan obrolannya.

Ibu I : eh liat nggak tadi anak cewek yang di sebelah saya, adduuh… koq wajahnya merengut begitu ya,,, heran dech ada orang yang nggak bisa senyum begitu

Ibu II : iya iya,, anak muda koq nggak punya semangat. Kita aja yang tua begini masih berjiwa muda

====================================================
Ilustrasi II :
Baca Lanjutannya…

Tokoh Utama Dan Figurannya


Kawan pernah nggak kalian kehilangan seseorang yang ada dalam hidup kalian. Seseorang yang sangat berarti kehadirannya, seseorang yang biasanya ada di sekitar kita mendadak harus pergi jauh dari kita. Mungkin pergi ke suatu tempat yang jauh, atau mungkin juga benar-benar pergi tak kembali karena menghadap kepada Sang Pemilik Kehidupan.

Bagaimana rasanya, pasti seakan diri kita hancur kan? QK pernah merasakan seperti itu, sering malah. Mereka datang, mereka membuat QK biasa dengan kehadiran mereka. Mereka membuat QK merasa mereka adalah bagian dari hidup QK. tapi apa?

Baca Selanjutnya…

Ada Apa Kah?


Mau ngapain ya,, ikz nggak jelas…
Akhir-akhir ini sepertinya cuma pengen marah-marah aja
Tanpa ada sebab dan penjelasannya.

Awalnya nggak ada sebab
Tapi begitu di sekitar ada yang salah sedikit
Langsung dech pengen meledak aja rasanya
Ada apa kah?
Baca Selanjutnya…

Nitip Yak Kawans ;)


Ah akhir-akhir ini QK koq jadi agak sibuk yach,, rasanya sedikit repot. Jadi jarang BW bahkan jarang update. Padahal isi di pikiran sudah menumpuk. tapi ya gimana lagi dunkz kalo emank lagi nggak bisa update. Huff…:(

Ehm,, kawans mungkin untuk sementara QK jadi jarang nge-blog dulu 😦 berpindah sejenak ke social network 😀 karena yang satu ini bisa dibawa kemana-mana, bisa dari hape update nya. QK suka kesusahan soalnya kalo nge-blog dari hape… 😀

Baca Selanjutnya…

Sudahkah Kita Jujur??


Berawal dari membaca postingannya si Ata dengan judul Orang Jujur Susah Dicari, 😀 Bener banget sich judul postingannya si Ata… tapi dari situ QK jadi terpikirkan sesuatu….Apakah itu kawans…. 😀 Adakah dari kalian yang bisa menebaknya?? :mrgreen:

QK jadi terpikir.. Sudahkah kita menjadi orang yang jujur di area blogsphere ini.. sudah kah….sudah kah… 🙄

Baca Selanjutnya…

Khawatir


Hari ini langit sangat cerah ketika Luni memutuskan untuk mendatangi rumah Egi kekasihnya seperti dua hari yang lalu. Matahari tepat berada di atas kepala ketika Luni akhirnya menjejakkan kakinya di depan tikungan rumah Egi. Dari situ Luni terdiam, ada rasa enggan perlahan menyergap masuk kedalam hatinya. Untuk apa dia berada di situ, dan apa yang harus dia lakukan? tiba-tiba datang ketempat Egi. Terus??

Baca Selanjutnya…

Mengapa Allah Tak Memberikan Cobaan


Akhir-akhir ini QK sering dengerin temen-temen QK yang curhat tentang pacar-pacarnya, tentang ribut dengan keluarganya. Yang menurut QK sebenernya itu semua masih bisa di bicarakan, tapi kenapa mereka terlihat begitu bingung, begitu putus asa, begitu emosi. Padahal kalo dibicarakan baik-baik, dipikir dengan kepala dingin sepertinya semua masih bisa di atasi.

Sementara itu ada beberapa persoalan juga yang sedang QK alami, yang menurut QK sulit. Sampai QK mikir, kenapa QK diberikan cobaan yang seperti ini? Kenapa bukan seperti teman-teman QK yang lain? Kalo QK mendapatkan cobaan yang seperti itu pasti QK bisa ngelewatinnya.

Akhirnya, kembalilah QK pada pikiran-pikiran lama QK. Menurut QK ada 2 alasan mengapa Allah tak memberikan cobaan pada hamba-Nya. Yang pertama :

Baca Selanjutnya…

Antara Wiyung-Rungkut


Suatu waktu ketika QK pulang dari kampus, di sela-sela kemacetan jalan yang QK lewati terlintas sesuatu di pikiran QK. Ternyata hidup ini sama saja seperti saat kita melakukan di jalan raya ya?? Hidup yang QK jalani sekarang nggak jauh beda seperti saat QK berangkat dari rumah ke kampus ataupun dari kampus ke rumah. Ternyata hidup ini cuma sepanjang Rungkut – Wiyung 😀

Baca Selanjutnya…