Belum Waktunya

Pada suatu percakapan di suatu sore :

“Sabar, kamu itu belum waktunya.”

Waktunya? Emang apa yang menjadi indikator sudah waktunya atau belum?

Usia? Materi? Kedewasaan?
Darimana bisa mengukur kedewasaan?

HAaiihh,,, sudahlah… biarkan saja berjalan seperti biasa.

7 responses to this post.

  1. Sabar ya Kika :).

    Balas

  2. nice blog 🙂
    salam sukses selalu 🙂

    Balas

  3. aku mau transfer duit 1 milyar, tapi kamu belum waktunya, sabar ya 😀

    Balas

  4. dewasa diliat dr cara berfikir,,,,,,,:-)

    Balas

Tinggalkan komentar